MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK “KENAKALAN REMAJA”
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta InayahNya kepada penyusun. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan karya tulis ini. Dalam penulisan Makalah ini, penulis memberi judul “KENAKALAN REMAJA”.
Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan karya tulis ini tidak mugkin dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan kali ini,penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Sabar Rutoto., M.Pd
2. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan dorongan dan motivasi baik moral maupun material
3. Segenap insan pembaca yang setia
Dalam makalah ini, penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dan kesalahan serta jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan perhatian dari pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan laporan ini.
Kudus, November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………...................................... .. i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
Latar Belakang.................................................................................................... 1
Perumusan Masalah............................................................................................. 2
Tujuan Penulis..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
PENGERTIAN KENAKALAN REMAJA.......................................................... 3
BENTUK-BENTUK KENAKALAN REMAJA................................................. 4
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA KENAKALAN REMAJA 5
DAMPAK KENAKALAN REMAJA................................................................. 8
UPAYA PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA............................ . 9
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 12
Kesimpulan......................................................................................................... 12
Saran .................................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kenakalan remaja oleh rangkaian faktor yang saling mengikat. Lingkungan keluarga yang harmonis dari orang tua serta suri tauladan sangat menentukan, namun dalam rangkain menanggulangi kenakalan remaja menurut Tri Pusat Pendidikan secara menyeluruh karena kesadaran Tri Pusat Pendidikan dalam proses pendewasaan anak adalah kunci utama dalam membentuk pribadi anak.
Remaja disebut juga dengan pubertas yang berasal dari bahasa latin yang artinya usia menjadi orang, suatu periode dimana anak dipersiapkan untuk menjadi individu yang dapat melaksanakan tugas biologis berupa melanjutkan keturunannya atau berkembang biak.
Menurut Gunarso dalam bukunya Mappiare yang berjudul Psikologi remaja mengatakan bahwamasa remaja adalah masa antara umur 12-22 tahun sebagai masa remaja dan masa ini adalah sangat erat yang bersangkutan langsung dengan pertumbuhan dan perkembangan biologis dan psikologis. Dalam masa peralihan ini timbul berbagai kesulitan dalam diri remaja baik secara jasmani maupun secara rohaninya. Pergaulan yang demikian membuat anak akan merasakan adanya kekuatan pada dirinya sendiri, masa ini disebut juga sebagai perasaan yang sangat peka, remaja mengalami badai dan topan dalam kehidupan dan perasaan serta emosinya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian kenakalan remaja ?
2. Bagaimana bentuk-bentuk kenakalan remaja ?
3. Faktor-faktor penyebab munculnya kenakalan remaja ?
4. Bagaimana dampak kenakalan remaja ?
5. Bagaimana upaya penanggulangan kenakalan remaja ?
C. TUJUAN
Dari rumusan masalah diatas dapat diambil nenerapa tujuan yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian kenakalan reamaja.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kenakalan remaja.
3. Untuk mengetahui faktor penyebab munculnya kenakalan remaja.
4. Untuk mengetahui dampak kenakalan remaja.
5. Untuk mengetahui upaya penanggulangan kenakalan remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KENAKALAN REMAJA
kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang telah melanggar norma, aturan, dan hukum dalam masyarakat yang dilakukan oleh remaja atau transisi pasa masa anak-anak menuju dewasa. Kenakalan remaja ini, cenderung melakukan tindakan yang melanggar aturan dan dapat mengakibatkan kerusakan dan kerugian terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang yang berada di sekitar dia.
Definisi kenakalan reamaja Menurut para ahli:
· Kartono, ilmuan sosiologi mengemukakan bahwa kenakalan remaja merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkanoleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya mereka mengembangkan bentuk perilakunya yang menyimpang.
· Santrock berpendapat bahwa kenakalan reamaja merupakankumpulan dari beberapa perilaku remaja yang tidak dapat diterima oleh manusia secara sosial hingga terjadi tindak kriminal.
· Paul Moedikdo,SH adalah:
1. Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan, jadi semua yang di larang oleh hukum pidana.
2. Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat
3. Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
B. BENTUK-BENTUK KENAKALAN REMAJA
1. Kenakalan terisolir
Mereka tidak menderita gangguan psikologis, perbuatan mereka disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
a. Ingin meniru dan bergabung pada geng-nya atau pada pergaulannya.
b. Kebanyakan berasal dari daerah subkultural kriminal.
c. Umumnya, berasal dari keluarga yang barantakan (tidak harmonis, mengalami frustasi dan depresi).
d. Kurangnya latihan kedisiplinan dan perhatian dari keluarga.
2. Kenakalan neurotik
Mereka umumnya menderita gangguan kejiwaan yang cukup serius. Ciri-ciri perilakunya adalah:
a. Perilaku nakalnya disebabkan oleh sifat peikologis yang sangat dalam.
b. Tindakan kriminal yang mereka perbuat merupakan pelampiasan dari konflik batin yang belum selesai atau sebagai alat pelepas rasa takut dan cemas.
c. Melakukan kejahatan seorang diri dan mempraktikkan kejahatan tersebut kepada orang lain (memperkosa, membunuh, mutilasa, dll)
d. Umumnya berasal dari kalangan menengah yang mengalami ketegangan emosional dan pelakuan kejahatan cenderung memiliki ego yang lemah.
3. Kenakalan psikotik
Pelaku ini sedikit jumlahnya, tetapi merupakan oknum kriminal yang paling berbahaya. Ciri tingkah lakunya adalah:
a. Hampir seluruh remaja psikopatik berasal darikeluarga yang ekstrim atau brutal.
b. Mereka tidak menyadari arti berdosa, bersalah, dan melanggar sesuatu.
c. Sifatnya yang sangat agresif dan impulsif.
d. Kebanyakan mereka mengalami gangguan neurologis yang dapat mengurangi kemampuan mengendalikan dirinya sendiri.
4. Kenakalan defek moral
Mereka yang mengalami ini merupakan orang yang anti sosial walaupun tidak melakukan hal yang menyimpang. Namun, kelemahan mereka dalah tidak bisa memahami kelakuannya yang jahat, mereka selalu ingin melakukan perbuatan kekerasan yang kejam dan keji, rasa kemanusiaannya terganggu dan sikapnya yang sangat dingin.
Menurut Sudarsono yang termasuk kenakalan remaja meliputi:
a. Perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata kasar, berbohong dan tidak jujur.
b. Perkelahian antar remaja atau tawuran antar pelajar
c. Mengganggu teman
d. Memusuhi orang tua atau saudara, meliputi perbuatan berkata kasar dan tidak hormat kepada orang tua dan saudara.
e. Menghisap ganja, meliputi perbuatan awal dari menghisap ganja yaitu merokok,
f. Menonton pornografi dan penyebab kenakalan remaja.
C. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA KENAKALAN REMAJA
Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja secara umum dapat dikelompokan menjadi 2 faktor sebagai berikut:
1. Faktor internal
a. Faktor Kepribadian
Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada syster psikosomatis dalam individu yang turut menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (biasanya disebut karakter psikisnya). Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang berbahaya. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak untuk menuju masa dewasa. Masa ini di rasakan sebagai suatu krisis identitas karena belum adanya pegangan, sementara kepribadian mental untuk menghindari timbulnya kenakalan remaja atau perilaku menyimpang.
b. Faktor Kondisi Fisik
Faktor ini dapat mencakup segi cacat atau tidaknya secara fisik dan segi jenis kelamin. Ada suatu teori yang menjelaskan adanya kaitan antara cacat tubuh dengan tindakan menyimpang (meskipun teori ini belum teruji secara baik dalam kenyataan hidup). Menurut teori ini, seseorang yang sedang mengalami cacat fisik cenderung mempunyai rasa kecewa terhadap kondisi hidupnya. Kekecewaan tersebut apabila tidak disertai dengan pemberian bimbingan akan menyebabkan si penderita cenderung berbuat melanggar tatanan hidup bersama sebagai perwujudan kekecewaan akan kondisi tubuhnya.
c. Faktor Status dan Peranannya di Masyarakat
Seseorang anak yang pernah berbuat menyimpang terhadap hukum yang berlaku, setelah selesai menjalankan proses sanksi hukum (keluar dari penjara), sering kali pada saat kembali ke masyarakat status atau sebutan “eksnara pidana” yang diberikan oleh masyarakat sulit terhapuskan sehingga anak tersebut kembali melakukan tindakan penyimpangan hukum karena merasa tertolak dan terasingkan.
2. Faktor eksternal
a. Kondisi Lingkungan Keluarga
Kondisi lingkungan keluarga khususnya di kota-kota besar indonesia, generasi muda yang orang tuanya disibukan dengan kegiatan bisnis sering mengalami kekosongan batin karena bimbingan dan kasih sayang yang langsung dari orang tuanya sangat kurang . kondisi orang tua yang lebih mementingkan karier daripada perhatian kepada anaknya akan menyebabkan munculnya perilaku menyimpang terhadap anaknya. Kasus kenakalan remaja yang muncul pada keluarga yang kaya bukan karena kebutuhan materi melainkan karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua kepada anaknya.
b. Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik atau Kurang Efektif
Apabila sistem pengawasan lembaga-lembaga sosial masyarakat terhadap pola perilaku anak muda sekarang kurang berjalan dengan baik, akan memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang berlaku. Misalnya, mudah mentoleransi tindakan anak muda yang menyimpang dari hukum atau norma yang berlaku, seperti mabuk-mabukan yang dianggap hal yang wajar, tindakan perkelahian antara anak muda dianggap hal yang biasa saja. Sikap kurang tegas dalam menangani tindak penyimpangan perilaku ini akan semakin meningkatkan kuantitas tindak penyimpangan di kalangan anak muda.
c. Kondisi Geografis atau Kondisi Fisik Alam
Kondisi alam yang gersang, kering, dan tandus, dapat juga menyebabkan terjadinya tindakan yang menyimpang dari aturan norma yang berlaku, lebih-lebih apabila individunya bermental negative. Misalnya, mekukan tindakan pencurian dan mengganggu ketertiban umum, atau konflik yang bermotif memperebutkan kepentingan ekonomi.
d. Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik
Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan orang miskin akan mudah munculkan kecemburuan sosial dan bentuk kecemburuan sosial ini bisa mewujudkan tindakan perusakan, pencurian, dan perampokan. Disintegrasi politik (antara lain terjadinya konflik antar partai politik atau terjadinya peperangan antar kelompok dan perang saudara) dapat mempengaruhi jiwa remaja yang kemudian bisa menimbulkan tindakan-tindakan yang menyimpang
e. Faktor Perubahan Sosial Budaya yang Begitu Cepat (Revolusi)
Perkembangan teknologi di berbagai bidang khususnya dalam teknologi komunikasi dan hiburan yang mempercepat arus budaya asing yang masuk akan banyak mempengaruhi pola tingkah laku anak menjadi kurang baik, lebih-lebih anak tersebut belum siap mental dan akhlaqnya, atau wawasan agamanya masih rendah sehingga mudah berbuat hal-hal yang menyimpang dari tatanan nilai-nilai dan norma yang berlaku.
D. DAMPAK KENAKALAN REMAJA
Berikut beberapa dampak kenakan remaja:
· Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remja tersebut. bila tidak segera ditangani, dia akan tumbuh menjadi sosok yang berkepribadian buruk.
· Remaja yang melakukan kenakalan-kenakalan tertentu pastinya akan dihindari atau malah dikucilkan oleh banyak orang. Remja tersebut hanya akan dianggap sebagai penanggung dan orang yang tidak berguna.
· Akibat dari dikucilkannya dia dari pergaulan yang berada disekitarnya, remaja tersebut bisa mengalami gangguan kejiwaan. Yang dimaksud dengan gangguan kejiwaan bukan berarti gila, tapi ia akan merasa terkucilkan dalam hal sosialisasi, merasa sangat sedih, atau malah akan membenci orang-orang yang berada di sekitarnya.
· Dampak kenakalan remaja terjadi, tidak sedikit keluarga yang menanggung malu. Hal ini tentu sangat merugikan, dan biasanya anak remaja yang sudah terjebak kenakalan remaja tidak akan menyadari tentang beban keluarganya.
· Masa depan yang suram dan tidak menentu bisa menunggu para remaja yang melakukan kenakalan remaja. Bayangkan bila ada seorang remaja yang kemudian terpengaruh oleh pergaulan bebas, hampir bisa di pastikan bahwa dia tidak akan memiliki masa depan yang cerah. Hidupnya akan hancur perlahan dan tidak sempat mempebaikinya
· Kriminal bisa menjadi salah satu dampak kenakalan remaja. Remaja yang terjebak hal-hal negatif bukan tidak mungkin akan memiliki keberanian untuk melakukan tindak kriminal. Mencuri demi uang atau merampok untuk mendapatkan uang dan barang berharga.
E. UPAYA PENANGGULANGAN KENAKALAN REMAJA
Untuk menghindari masalah yang akan timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai atau yang baik dalam pergaulan, orang tua hendaknya juga memberi kesibukan dan mempercayakan sebagai tanggung jawab rumah tangga kepada si remaja tersebut. Pemberian tanggung jawab ini hendaknya tidak dengan paksaan maupun mengada-ada. Si remaja di beri pengertian terlebih dahulu dengan jelas sekaligus diberikan teladanan. Sebab dengan memberikan tanggung jawab dalam rumah remaja akan dapat mengurangi waktu keluarnya dalam arti keluyuran yang enggak penting dan sekaligus dapat melatih remaja untuk mengetahui tugas dan kewajiban mereka serta tanggung jawab dalam rumah tangga. Mereka dilatih untuk disiplin serta mampu memecahkan masalah sehari-hari, mereka dididik mendiri.
Orang tua hendaknya membantu mereka untuk memberikan pengarahan masa depan si remaja, mereka diarahkan agar dapat memilih sekolah yang diharapkan serta mengembangkan bakat yang sudah ada pada mereka, untuk pemilihan study lanjut tidak semata-mata karena keinginan orang tua dan pilihan orang tua. Pemaksaan ini justru akan berakhir dengan kekecewaan, sebab meski ada sebagaian anak yang berhasil mengikuti kehendak orang tuanya, tetapi tidak sedikit yang frustasi dan akhirnya tidak ingin sekolah sama sekali. Mereka malah pergi bersama kawan-kawannya, bersenang-senang tanpa mengenal waktu bahkan mungkin kemudian menjadi salah satu pengguna obat-obatan terlarang.
Dengan banyaknya waktu luang yang dimiliki remaja maka tindakan iseng sering dilakukan untuk mengisi waktu luang hal ini dimaksudkan juga untuk menarik perhatian di lingkungannya. Perhatian yang di harapkan dapat berasal dari orang tuanya maupun kawan sepermainannya. Celakanya, kawan sebanya sering menanggapi iseng berbahaya adalah salah satu bentuk pamer sifat jagoan yang sangat membanggakan. Misalnya, mengebut tanpa lampu di tengah malam hari, mencuri, merusak, nerokok, minum-minuman keras dan sebagainya yabg bersifat merugikan.
Oleh karena itu orang tua hendaknya memberikan pengarahan yang berdasarkan cinta kasih sayang bahwa sikap mereka yang iseng negatif seperti itu akan merugikan dirinya sendiri, orang tua, maupun lingkungannya. Dalam memberikan pengarahan, orang tua hendaknya hanya membatasi keisengan mereka. Jangan terlalu ikut campur dengan urusan remaja. Ada kemungkinan keisengan remaja adalah semacam “refresing” atas kejenuhannya dengan urusan tugas-tugas sekolah mereka. Dan apabila anak suka berkelahi orang tua bisa mengarahkan pada suatu kelompok kegiatan bela diri.
Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta, orang tua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antara pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar mereka tidak keterlaluan dengan orang tua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin meningkat, orang tua dapat memberi lebih banyak kebebasan kepada anak. Namun harus tetap dijaga agar mereka tidak salah jalan, menyesali kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.
Penyesalan masalah dalam pacaran membutuhkan kersa sama orang tua dengan anak. Apabila orang tua tidak setuju hendaknya diutarakan dengan bijaksana jangan hanya dengan kekuasaan dan kekerasan. Berilah pengertian sebaik-baiknya kepada anak, apabila tidak berhasil, gunakanlah pihak ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting disini adalah komunikasi dua arah antara anak dan orang tua yang selalu mengontrol. Orang tua hendaknya menjadi sahabat bagi anak, selalu menjalin dan menjaga kmunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut mengutarakan masalahnya kepada orang tua.
Selanjutnya apabila suasana dirumah nyaman, orang tua tidak berlaku otoriter dan anak merasakan kedamaian dan kasih sayang di rumah komunikasi keduanya terjalin dengan baik, serta penanaman nilai agama diberikan sejak dini maka anak tidak akan berlaku mencari perhatian dan kenyamanan di luar ruamah yang bisa mengakibatkan mereka terjerumus pada kenakalan remaja yang lebih parah lagi kalau anak sudah masuk dalam pengguanaan obat-obat terlarang serta narkoba.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat disimpulakan bahwa kenakalan remaja adalah semua perbuatan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum atau nilai dan norma hukum yang berlaku yang ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain.
Remaja sering mengalami penyimpangan sosial seperti, mabuk-mabukan, berjudi, mengkonsumsi ganja, dan melakukan seks bebas itu semua terjadi karena kurang adanya perhatian dari pihak keluarga dan kurang tegasnya hukuman di indonesia, faktor lain yaitu dari lingkungan dan masyarakat yang kurang ada perhatian kepada pemuda yang mengalami perilaku menyimpang tersebut jadi semua itu di anggap wajar saja. Padahal semua itu bisa merusak moral dan merusak generasi penerus bangsa jika pemuda-pemuda dimasyarakat tersebut tidak di didik dengan tegas dan baik
B. SARAN
Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di indonesia agar tidak terjerumus pana kenakalan remaja dan perlu adanya penanaman nilai moral, pendidikan dan nilai religius pada diri seorang remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Papalia, Diane E. Feldman, Ruth Duskin. 2014. Menyelami Perkembangn Manusia. Jakarta : Salemba Kumanika.
Sarwono, Wirawan, Sarlito. 2005. Psikologi Remaja. Jakarta : PT Raja Persada.
Sumantri, Mulyani & Syaodih , Nana.2009.Perkembangan Peserta Didik. Universitas terbuka.
http://thiamonika.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-macam-macam-dan-cara.html